Apresiasi Keunikan Karya Seni Rupa Terapan Nusantara - Sanggar Model

Saat mengikuti pelajaran Seni Budaya, kita pasti dikenalkan dengan kegiatan apresiasi. Hampir disetiap jenjang dan tingkat pendidikan di madrasah ataupun sekolah pasti kita diajarkan dan diminta untuk berapresiasi terhadap karya.

Pada kesempatan ini kami mencoba memberikan contoh bagaimana melakukan apresiasi terhadap keunikan karya seni terapan dua dan tiga dimensi nusantara.

1. Keunikan Karya Seni Terapan Dua Dimensi Nusantara

Keunikan karya seni rupa terapan dua dimensi nusantara dapat dilihat dan dinikmati pada beberapa karya seperti seni jenis batik, anyam, grafika, ilustrasi, ataupun reklame.

Berikut contoh ulasan sebagai bentuk apresiasi terhadap karya seni terapan dua dimensi nusantara dengan rujukan karya Batik Trusmi Cirebon pada gambar di atas:

1. Bentuk yang digambarkan dalam batik tersebut adalah daun, bunga, dan tumbuhan .
2. Teknik pembuatannya dengan membatik.
3. Bahan terdiri kain dan tinta.
4. Tema batik berupa flora, yaitu menggunakan motif gambar menyerupai tumbuhan yang kemudian dilakukan stilir.
5. Fungsi karya batik tersebut untuk memenuhi kebutuhan sandang (pakaian) sekaligus memperindah penampilan.
6. Makna yang disampaikan perupa melalui gambar itu adalah kekaguman tentang keunikan dan keindahan tumbuhan sebagai ciptaan tuhan.

2. Keunikan Karya Seni Rupa Terapan Tiga Dimensi Nusantara

Keunikan karya seni rupa terapan tiga dimensi dapat dilihat pada beberapa karya seni kriya kerajinan, bangunan, mode, dan keramik.

a. Seni Kerajinan Kriya Terapan Tiga Dimensi Nusantara

Ulasan apresiasi mengenai karya seni kriya terapan tiga dimensi dengan mendasarkan pada gambar meja dan kursi di atas adalah:

1. Bentuk seni kerajinan kayu ini ukiran dari kombinasi motif daun tumbuh dengan bentuk geometris.
2. Teknik pembuatan karya ini dengan dipahat atau diukir. Kayu yang telah dipotong kemudian dibentuk menjadi meja dan kursi kemudian dipahat sedikit demi sedikit sehingga menjadi ukiran dekoratif stilasi tumbuh-tumbuhan yang indah. Hasil ukiran dihaluskan dengan amril.
3. Bahan yang digunakannya dari kayu jati. Perwarnaan dengan dipelitur sehingga halus mengkilap. 
4. Temanya tentang benda hias.
5. Fungsinya sebagai barang kebutuhan hidup, yaitu tempat duduk sekaligus memperindah ruang.
6. Maknanya berupa benda terapan / benda guna.

b. Seni Bangunan Karya Seni Terapan Tiga Dimensi Nusantara

Ulasan apresiasi seni rupa terapan tiga dimensi jenis bangunan yang merujuk pada pada Gambar Golden Snail di Taman Mini Indonesia Indah adalah sebagai berikut:

1. Bentuk bangunan ini diilhami oleh alam binatang “Keong Mas” sebangsa siput sawah. Siput merupakan juga makhluk yang dijadikan sumber sebuah legenda (dongeng) Jawa.
2. Tekniknya ialah teknik bangunan cor dan pasangan batu semen.
3. Bahan cor semen, pasir, koral dengan tulang besi beton.
4. Temanya gedung teater ini adalah keunikan legenda Jawa, yaitu seekor keong yang berwarna emas.
5. Fungsinya sebagai tempat rekreasi / hiburan.
6. Maknanya yang disampaikan oleh arsitek atau perupa adalah keindahan bentuk binatang sebagai ciptaan Tuhan. Tampak pada kulit kerang bahan keong atau siput yang berwarna keemasan dan berbentuk unik.

c. Seni Keramik Karya Seni Terapan Tiga Dimensi Nusantara

Ulasan apresiasi seni keramik teraoan tiga dimensi nusantara berdasar pada gambar poci dan gelas di atas adalah sebagai berikut :

1. Bentuk keramik berupa tempat minum zaman dahulu.
2. Tekniknya pembuatannya menggunakan cara butsir atau membentuk melalui putaran.
3. Bahan dasarnya adalah tanah liat atau terracotta.
4. Tema keramik sebagi alat yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Makna yang terkandung dalam pembuatan keramik adalah kenyamanan dan kepuasan dengan pemakaian alat nusantara yang bagus dan indah.

Demikian contoh ulasan apresiasi terhadap karya seni rupa terapan dua dan tiga dimensi nusantara. Semoga bermanfaat dan bisa dikembangkan lagi dalam pembelajaran serta penerapan hidup sehari hari. 

Related Posts